.quickedit{ display:none; }

Ini Adalah Blognya Ani.com Blognya Ani.com Blognya Ani.com
Powered By Blogger

Kamis, 27 Mei 2010

Sejarah Bahasa Esperanto


Esperanto adalah bahasa artifisial yang diciptakan oleh Ludovich Zamenhoff, seorang Polandia. Nama "Esperanto" adalah nama samaran dari L.L Zamenhof sendiri ketika ia menerbitkan tentang bahasanya pada tahun 1887. Tujuan utama Zamenhof adalah untuk membuat bahasa netral yang mudah dipelajari dan digunakan sebagai bahasa perantara oleh berbagai orang yang memiliki bahasa ibu yang bermacam-macam.

L.L. Zamenhoff dilahirkan di Białystok, Polandia (pada waktu itu masih bagian dari Rusia). Ia tumbuh berkembang di tengah-tengah komunitas yang poliglot, yang membuatnya berpikir bahwa diperlukan sebuah bahasa pemersatu yang akan mengakhiri permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan akibat adanya berbagai macam bahasa yang seringkali menimbulkan konflik dan kerisuhan. Ia menolak bahasa-bahasa besar yang ada pada saat itu (Perancis, Jerman, Inggris, Rusia) karena mereka susah dipelajari dan akan menempatkan pengguna bahasa tersebut pada posisi yang lebih diuntungkan daripada orang lain; ia juga menolak dua bahasa "mati" yang mana ia kuasai, Latin dan Yunani, karena mereka lebih susah dipelajari dan dikuasai daripada bahasa-bahasa yang lain. Ia mulai mengembangkan bahasa yang ia rencanakan sendiri, yang pada akhirnya ia sebut dengan sebutan "Lingvo Internacia", pada waktu ia mulai masuk SMA, sampai puncaknya ketika ia menerbitkan buku pengantar bahasa buatannya (untuk pembaca berbahasa Rusia). Pada waktu yang hampir bersamaan, ia juga menikah dan memulai karir kedokterannya.

Esperanto dikembangkan pada 1877-1885 oleh L.L. Zamenhoff. Setelah sekitar sepuluh tahun perkembangannya, pada 26 Juli 1887 dia menerbitkan Unua Libro, tata bahasa pertama dari Esperanto, di Rusia, diikuti oleh versi dari beberapa bahasa lain dari tahun 1887 sampai 1889. Jumlah penuturnya berkembang pada dekade dekade selanjutnya, pada awalnya sebagian besar hanya di Kerajaan Rusia dan Eropa Timur, lalu merambah ke Eropa Barat dan lalu ke Amerika. Pada dekade dekade awal penutur Esperanto biasanya berhubungan satu sama lain melalui majalah dan korespondensi. Pada tahun 1905 Kongress Esperanto Dunia diadakan di Boulogne-sur-Mer, Perancis sejak itu kongress dunia diadakan setiap tahun kecuali ketika perang dunia.
Kata 'Esperanto' sendiri berarti "seseorang yang berharap" di dalam bahasa Esperanto. Kata tersebut digunakan oleh Zamenhof sebagai pseudonim buku pertamanya. Lambat laun istilah tersebut digunakan untuk menyebut bahasa itu sendiri.

Secara linguistik, bahasa Esperanto tidak lebih baik (superior) atau kalah baik (inferior) daripada bahasa-bahasa lain, buatan maupun tidak. Beberapa kelebihan yang dimiliki bahasa Esperanto yang tidak dimiliki bahasa lain antara lain:
Bahasa netral: karena bahasa tersebut bukan merupakan bahasa ibu siapapun di dunia ini, maka bahasa tersebut dianggap milik yang setara bagi semua orang (meskipun bahasa Esperanto memberikan keuntungan lebih bagi orang-orang yang menggunakan alfabet Latin daripada misalnya pengguna bahasa Tionghoa atau bahasa Arab).
Bahasa yang relatif mudah dipelajari: dari pengakuan-pengakuan para pengguna bahasa ini dan juga dari bukti-bukti anekdotal, bahasa Esperanto sekitar lima kali lebih mudah dipelajari oleh pengguna bahasa Inggris daripada bahasa Spanyol, sepuluh kali lebih mudah daripada bahasa Rusia, dan "jauh lebih mudah" daripada bahasa Tionghoa, Jepang, atau bahasa Arab.
Segala klaim bahwa bahasa Esperanto lebih mudah dipelajari sekali lagi tidaklah mungkin dibuktikan dengan pasti, karena sekali lagi, tidak ada bukti yang dapat digunakan untuk hal tersebut.
Fitur-fitur yang dimiliki bahasa Esperanto:
Sistem pengejaan yang sama: berlainan dengan bahasa Tionghoa yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengingat-ingat hubungan antara suatu karakter dengan pengucapannya, atau bahasa Inggris yang memiliki banyak sekali inkonsistensi dalam pengejaannya, Esperanto, sama seperti bahasa Indonesia, memiliki sistem satu-huruf-satu-suara, mudah sekali untuk mempelajari sistem pengejaan bahasa ini.
Tata bahasa yang sama dan tanpa perkecualian: Hanya dengan menguasai enam belas peraturan tata-bahasa yang singkat seseorang sudah dapat membuat kalimat di dalam bahasa Esperanto yang benar, berguna, dan bermanfaat.
Sistem penciptaan kata dari kata lain yang mudah dipelajari: hanya dengan menguasai sekitar 500 kosakata (kata dasar, partikel, afiks) seseorang dapat dengan mudah mengembangkan kosakatanya hingga kosakata-kosakata teknis. Meskipun Esperanto secara umum memiliki perbendaharaan kata dasar unik yang cukup besar (sekitar 9000), banyak di antaranya yang cuma merupakan sinonim dari kata-kata yang dapat dirangkai dari kelima ratus kata dasar yang tersebut di atas, dan seringkali dianjurkan (dan biasanya dianggap lebih elegan) untuk merangkai kata-kata sendiri daripada menggunakan kata yang sudah ada.

Jumlah pengguna bahasa Esperanto sulit untuk dihitung, karena sensus secara menyeluruh di dunia sulit untuk dilakukan. Perkiraan yang paling dekat yaitu sekitar dua juta pengguna. Wikipedia berbahasa Esperanto [eo.wikipedia.org] memiliki artikel sebanyak 86.846 sekitar tahun 2001, jauh lebih banyak daripada Wikipedia berbahasa Indonesia yang pada tahun 2007 "hanya" memiliki 64.514 artikel. Jumlah dua juta pengguna bahasa ini dapat ditarik dari banyaknya penjualan teks atau karya literatur yang menggunakan bahasa tersebut, banyaknya jumlah tulisan di internet, dan lain sebagainya. Jumlah dari sumber-sumber lain berkisar antara sepuluh ribu (oleh lawan-lawan Esperanto) hingga tiga puluh atau empat puluh juta (oleh pengguna antusias Esperanto).
Pada tahun 1927 ketika populasi bumi sekitar dua miliar orang, Dr. Johannes Dietterle dari Reich Institute fur Esperanto di Leipzig menyelenggarakan survei dimana ia memperkirakan jumlah pengguna Esperanto ada sekitar 128.000 orang. Saat ini populasi bumi sekitar enam miliar orang, dan perkiraan jumlah pengguna Esperanto ada sekitar dua juta orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna Esperanto meningkat sangat pesat dalam kurun waktu 80 tahun.

Pengguna sejak lahir
Dalam seratus dua puluh tahun sejarah Esperanto banyak penggunanya yang menjadi sangat tertarik oleh bahasa ini sehingga mengajarkannya kepada anak mereka yang baru lahir, dengan demikian bahasa ini menjadi bahasa ibu anak tersebut. Faktor lain yang berperan penting adalah banyaknya pernikahan antar pasangan dengan bahasa yang berbeda bahasa dan hanya bahasa Esperanto yang mereka berdua sama-sama kuasai. Sebagai akibatnya saat ini ada beberapa ratus hingga beberapa ribu individual di seluruh dunia yang menyebut bahasa Esperanto sebagai bahasa ibu mereka. Saat ini paling tidak ada satu konferensi tahunan, satu majalah internasional, dan satu milis internet yang dikhususkan untuk individual-individual seperti mereka. Namun demikian, sejauh yang diketahui, tidak ada pengguna monolingual bahasa Esperanto setelah usia tiga atau empat tahun - dengan kata lain, setelah melampaui usia dimana sosialisasi di luar keluarga inti mereka menjadi hal yang penting. Selain itu, karena jumlah mereka sangat sedikit dan mereka secara umum tidak seantusias orangtua mereka, pengaruh yang mereka berikan untuk perkembangan dan pemakaian bahasa ini sangat sedikit pula.

Pengguna menurut asalnya
Kebanyakan pengguna bahasa Esperanto berasal dari Eropa Timur dan Tengah, terutama dari bekas negara-negara Uni Soviet, termasuk negara-negara di kawasan Baltik; dan di Asia Timur, terutama Tiongkok. Bahasa ini juga banyak dikenal di kawasan Amerika Selatan dan Asia Selatan, dan tidak banyak di kenal di kawasan Amerika Utara, Afrika, dan dunia Muslim (Arab dan negara-negara dengan mayoritas penduduk Islam lainnya).
Secara resmi tidak ada negara yang mengakui Esperanto sebagai bahasa resmi. Beberapa negara pada satu waktu, ikut mendanai promosi penggunaan bahasa Esperanto untuk kepentingan mereka sendiri (dalam 25 tahun terakhir termasuk Hungaria, Vietnam, dan Tiongkok) dan bahkan membiayai organisasi nasional Esperanto untuk alasan yang sama, tapi sejauh ini tidak ada yang mendukung bahasa Esperanto sebagai bahasa internasional atau mendukung pengajaran bahasa ini secara luas di negara mereka.

Beberapa negara pernah menolak penggunaan bahasa ini:

Pemerintahan Tsar di Rusia memban semua majalah dan buku dalam bahasa Esperanto dari tahun 1895 hingga 1905.

Uni Soviet memberi batasan yang berat akan penggunaan Esperanto oleh masyarakat mulai tahun 1930 hingga puncaknya pada tahun 1938 ketika semua pengguna tercatat bahasa ini di USSR dikumpulkan dan dikirim ke Gulag atau ditembak. Esperanto secara resmi dilarang di Uni Soviet hingga tahun 1956, tidak direkomendasikan hingga tahun 1979, dan dibawah pengawasan ketat pemerintah hingga akhir 1980-an.

Pemerintahan Perancis pada awal 1920-an melarang pengajaran bahasa Esperanto di sekolah-sekolah di Perancis.
Adolf Hitler secara khusus menyebut Esperanto sebagai alat dominasi kaum Yahudi pada sebuah pidato di Munich tahun 1922, dan mengembangkan ide ini dalam bukunya, Mein Kampf. Organisasi-organisasi Esperanto dilarang di Jerman pada pertengahan tahun 1930-an, dan pengguna bahasa Esperanto di daerah-daerah yang diduduki selama Perang Dunia II biasanya tidak dianjurkan untuk digunakan (lebih umum di kawasan Barat) atau dihabisi (lebih umum di kawasan Timur).

Sebelum dan selama masa perang, pemerintah militer Jepang tidak menganjurkan, menyiksa, dan kadang-kadang membunuh pemakai bahasa Esperanto dengan dasar bahwa "pemakai bahasa Esperanto seperti buah semangka - hijau di luarnya [warna yang diasosiasikan dengan Esperanto] tapi merah [Komunis] di dalamnya."

Pemerintahan Komunis Tiongkok bersikap ambigu terhadap Esperanto. Pembelajaran bahasa ini dengan pengawasan pemerintah tidak hanya dibolehkan namun juga dianjurkan (dan bahkan diwajibkan). Belajar bahasa Esperanto diluar pengawasan pemerintah, di pihak lain, sangat tidak dianjurkan, bahkan pada zaman Revolusi Kebudayaan dapat membawa seseorang ke penjara atau yang lebih buruk lagi.

Bahasa Esperanto dilarang di Romania di bawah pemerintahan rejim Ceauşescu, dan buku-buku serta majalah Esperanto dilarang untuk diedarkan di negara tersebut (walaupun secara rutin diselundupkan masuk oleh pengguna Esperanto dari Bulgaria, Hungaria, dan Yugoslavia).

Para Mullah di Iran dengan cepat mendukung penggunaan bahasa Esperanto setelah tahun 1979 karena Esperanto "bukan" merupakan bahasa Barat. Tapi pada 1981, ketika ditemukan bahwa penganut agama Baha'i juga tertarik dengan bahasa ini, tiba-tiba warga Iran tidak mau menggunakan bahasa ini karena takut diasosiasikan dengan ajaran tersebut.

Seorang pengguna Esperanto di Irak pada masa Saddam Hussein langsung dipenjarakan dan dideportasikan tidak lama setelah ia berusaha mengajarkan bahasa tersebut kepada orang lain.

Dua pengguna Esperanto di Swedia dipukuli hingga luka para oleh polisi-polisi Tanzania ketika berusaha mengajari para pengungsi bahasa Esperanto. (Ini tidak mencerminkan kebijakan resmi negara Tanzania)
Penggunaan Esperanto di Spanyol di bawah pemerintahan Franco sangat tidak ditoleransi, karena kebanyakan pemakainya merupakan anggota sayap kiri dan karena banyak pemakainya yang bergabung dengan kubu Republik pada masa Perang Saudara.

Bahasa Esperanto diban di Portugis di bawah pemerintahan diktator Salazar dan keadaan pengguna bahasa tersebut lebih buruk daripada yang di Spanyol.
Contoh yang terkenal: sebuah buku yang terkenal yang menulis tentang masalah ini: La danĝera lingvo (Bahasa yang Berbahaya) yang ditulis oleh Ulrich Lins; judul buku ini berasal dari sebuah komentar yang dikemukakan oleh Josef Stalin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar